
4 point bahaya yang saya maksudkan adalah sebagai berikut :
1. Melupakan Affordances
Dalam banyak kasus tekstur, gradien, drop shadow dan elemen user interface “non-flat” lain memegang nilai informasi penting. Mereka membantu untuk menciptakan affordances dalam interface. Sebuah tombol yang terlihat seperti tombol membawa dalam model yang tepat untuk pikiran pengguna. Ini membantu mereka memahami hubungan antara tombol dan tujuan mereka. Itu adalah jalan raya untuk efisiensi interface. Jika Anda bekerja pada sebuah flat design – pastikan bahwa Anda tidak melupakan affordances.
2. Penyalahgunaan Warna dan Kontras
Flat design bergantung pada warna & kontras sebagai indikator dari interaksi dalam interface. Itu bukan tugas yang mudah. Warna punya arti mereka sendiri dan menyebabkan reaksi fisiologis tertentu. Untuk menguasai warna sebagai pembawa informasi, itu menjadi salah satu tantangan besar pada flat design.
3. Kekurangan Typografi yang Indah
Flat design mengandalkan tipografi sebagai pembawa nilai estetika dan informsi pada sebuah web. Sedangkan tipografi juga merupakan seni tersendiri. Kurangnya keterampilan seni tipografi akan lebih terlihat disini. Karena karakter sederhananya akan sangat menonjolkan bagian-bagian yang menjadi unsur keindahan dari flat design website.
4. Sepi atau Simple?
Ornamen dan “bahan extra” biasanya tidak di perkenankan pada flat design. Karena flat design mengarah pada keindahan kesederhanaan. Bahayanya adalah interface akan lebih terlihat sepi daripada simple. Ini juga perlu diwaspadai. Lalu tantangannya adalah menciptakan sesuatu yang indah, berguna sekaligus sederhana.
Nah, sebuah nilai estetika yang muncul pada sebuah desain sederhana itu perlu di pikirkan dengan baik unsur-unsur pendukungnya yang akan menguatkan karakternya sebagai flat design website. Ini bukan hal gampang, namun tidak terlalu sulit jika kita memahami prinsip flat design website.
jangan di lebih-lebihkan lah